Sabtu, 28 Mei 2011

Kalimat Majemuk


Kalimat majemuk adalah kalimat yang tersiri dari sekurang – kurangnya dua pola kalimat sedikitnya dua subjek dan dua predikat.

·        Jenis – Jenis Kalimat Majemuk :
1.      Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsure – unsurnya bersifat setara
Contoh : penggunaaan dan, tetapi
Ibu membaca buku dan ayah membersihkan kebun
a.,Kalimat majemuk setara sejajar
Penggabungan kalimat tunggal yang satu dengan yang lain dengan bantuan kata sambung dan, serta lagi, disamping tidak menggunakan kata sambung.
b. Kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat majemuk yang didalamnya kalimat – kalimat tunggal berhubungan secara berlawanan kata sambung yang dipakai :
Tetapi, bukan, melainkan, namun, padahal, hanya, sedangkan, sebaliknya.
c. Kalimat majemuk setara sebab akibat.
Kalimat – kalimat tunggal yang ada didalamnya berhubungan secara sebab akibat.
Kata sambung yang dipakai : Sebab itu, karena itu.
d. Kalimat majemuk setara rapatan.
Kalimat majemuk yang bagian – bagianya dihilangkan karena ada persamaan.
Contoh : ayah rita besar dan tinggi ( ayah rita besar dan ayah rita tinggi )
2.      Kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk yang bagian- bagiannya tidak sederajat.
Contoh: tanda peng-
3.      Kalimat majemuk campuran.
Gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dalam kalimat majemuk campuran sekurang – kurangnya terdiri atas 3 inti kalimat / 3 klausa.
Contoh : pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu selesai memasak.

Klausa utama : pekerjaan itu telah selesai.
Klausa bawahan
a.      Kakak datang
b.      Ibu selesai memasak.
Klausa adalah : kelompok kata yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung subjek dan predikat.
·        Kata Sapaan : Kata yang langsung menyapa orangnya. Contoh : Pulang dari mana , kakak ?.
·        Kata Sandang : Kata sandang ialah kata yang berfungsi untuk menentukan makna/maksud dalam ayat. Kata sandang tidak mempunyai sebarang makna/maksud serta tidak dapat berdiri dengan sendiri. Contoh : yang, itu, nya, si, sang, hang, dang.
·        Tanda Kurung Siku : Pengapit kata, huruf, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah aslinya. Contoh : Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
·        Tanda Petik Tunggal : Pengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain dan terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh : Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring' tadi?”.
·        Tanda Keterangan : Tanda yang memberi keterangan. Contoh : di sini, di situ, di sana, ke mari, ke sana, sekarang, nanti, kemarin, kemudian,dll.
·        S.P.O.K : Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Contoh : Budi makan bakso di kantin sekolahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejakmu Kawan !!!!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...