Terkadang kalau ada orang yang mengkritik saya, saya mulai merasa kesal dan bersikap defensif. lalu, tepat ketika akan mengucapkan balasan yang menyakitkan, saya melihat bahwa saya punya pilihan lain untuk membiarkan hal itu berlalu. Penyebabnya adalah jeda sepersekian detik dimana semuanya terlihat lebih jelas sebagai pilihan yang lebih tepat tanpa harus merasa kesal.
Kalau sekarang kamu akan mengucapkan sebaris kalimat, dan kemudian sebaris lagi, kamu mungkin akan merasakan adanya jeda diantara keduanya. mungkin hanya sepersekian detik. dan yang lebih singkat lagi, hampir tak bisa dihitung, adalah ruang diantara pikiranmu.
ruang yang sangat kecil ini sering melupakan kunci untuk memilih " jalan yang jarang ditempuh " dan bukannya " jalan yang sering ditempuh ".
pernahkah kamu mengalami mengubah keputusan sesaat sebelum melakukannya ? kalau sudah, berarti kamu sudah pernah mengalami ruang diantara pikiranmu. ada sebuah jeda sangat singkat - waktu hening - yang memungkinkan kamu melihat cabang yang ada di ruas jalan. dalam sepersekian detik, kamu melihat pilihan lain, atau mendapat ilham atau berubah pikiran.kamu melihat bahwa kamu bisa menuju ke arah yang baru.
kalau kamu selalu bergegas, berpikir dengan kecepatan penuh, dan sama sekali tidak ada ruang diantara pikiranmu, akan sulit untuk mengganti persneling atau melihat ke arah lain. rasanya akan seperti kereta api yang lepas kendali. Tapi dengan adanya jeda yang sangat singkat itu, kamu mempunyai peluang untuk melihat sesuatu yang baru karena jeda sepersekian detik dimana semua terlihat jelas.
untuk bisa memanfaatkan ruang diantara pikiranmu itu, kamu tak perlu melakukan hal lain disamping apa yang sekarang sudah kamu perbuat. yang perlu kamu lakukan hanyalah bersikap terbuka terhadap kemungkinan adanya ruang - ruang itu - dan mulai mencarinya.
mencari ruang diantara pikiranmu, akan sedikit melambatkan laju pikiranmu dan menghentikan rangkaian pikiran negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejakmu Kawan !!!!